PapuaOne.com – Pasangan calon nomor urut 2, Mathius Fakhiri-Aryoko Rumaropen tampil dominan dengan menyampaikan argumentasi yang kuat, sistematis, dan konsisten dengan visi-misi mereka sejak awal saat debat publik Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pemilihan Gubernur Papua yang digelar Rabu (30/7/2025) malam.
Mathius Fakhiri-Aryoko Rumaropen memaparkan program kerja secara tegas, berbasis data, dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat Papua dari pesisir hingga pegunungan.
Keduanya menunjukkan kapasitas kepemimpinan yang matang dan menegaskan komitmen mereka untuk menghadirkan pembangunan yang adil dan merata.
Juru bicara pasangan Mathius Fakhiri-Aryoko Rumaropen, Muhammad Rifai Darus mengatakan bahwa debat tersebut membuktikan bahwa pasangan Fakhiri-Aryoko tidak hanya siap memimpin Papua, tetapi juga memahami kompleksitas daerah ini.
“Mereka tidak terjebak dalam retorika, tapi menyampaikan rencana kerja nyata dan terukur,” ujar Muhammad Rifai Darus, dalam keterangan tertulis, Kamis (30/7).
Selama debat, Mathius Fakhiri menegaskan pentingnya menjaga stabilitas keamanan Papua melalui pendekatan humanis yang mengedepankan kearifan lokal.
Dia menilai, keamanan yang kondusif menjadi fondasi utama bagi pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan di Papua.
Sementara itu, Aryoko Rumaropen menyoroti pentingnya percepatan pembangunan wilayah pesisir dan kepulauan dengan tata kelola anggaran yang transparan dan berpihak kepada masyarakat kecil.
“Pembangunan Papua harus dimulai dari wilayah terluar. Anggaran harus tepat sasaran, dikelola dengan akuntabel, dan benar-benar dirasakan manfaatnya oleh rakyat,” tegas Aryoko.
Pasangan Mathius Fakhiri-Aryoko Rumaropen secara konsisten menyuarakan prinsip proteksi, afirmasi, pemberdayaan, dan keadilan sebagai landasan utama dalam membangun Papua ke depan.
Mereka menekankan bahwa kebijakan pembangunan harus berangkat dari kebutuhan riil masyarakat, bukan sekadar janji politik.
Penampilan meyakinkan pasangan ini diharapkan dapat membantu masyarakat Papua menentukan pilihan secara rasional, berdasarkan rekam jejak dan kapasitas kepemimpinan yang ditawarkan.
PSU Pilgub Papua menjadi momentum penting untuk menjaga demokrasi yang damai dan bermartabat, dengan partisipasi pemilih yang cerdas dan bertanggung jawab.
Berkomentarlah dengan baik dan bijak menggunakan facebook