PapuaOne.com – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mendapat pujian setinggi langit dari Ketua PBNU, KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya saat menghadiri Haul Al-Marhumin Sesepuh dan Warga Pondok Buntet Pesantren di Cirebon.

Ia menyebut kepemimpinan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo telah menghadirkan ketentraman yang nyata di tengah masyarakat?

“Kita semua mengalami bahwa di bawah kepemimpinan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, kita merasakan keadaan yang relatif tentram, tertib, dan aman. Seolah-olah Pak Listyo ini sudah menjadi jimat ketertiban dan keamanan,” kata Gus Yahya, disambut tepuk tangan para hadirin.

Pernyataan itu bukan tanpa dasar. Gus Yahya menilai bahwa Jenderal Sigit bukan hanya memahami persoalan keamanan dari sisi teknis, tetapi juga mampu menjalin komunikasi dan membangun relasi erat dengan para tokoh agama salah satu kunci utama dalam menjaga stabilitas sosial di Indonesia.

“Beliau tahu betul bagaimana lingkungan pesantren dan para kiyai itu penting. Kalau tidak salah, Pak Listyo pernah bertugas di Jogja, tempat banyak jimat-jimat dan kiyai. Jadi beliau sangat paham konteks spiritual masyarakat kita,” tambahnya sambil tersenyum.

Selain Ketua PBNU, sesepuh Pondok Buntet Pesantren KH Adib Rofiuddin Izza juga menyampaikan apresiasinya terhadap kehadiran dan kepedulian Kapolri.

Ia menyebut bahwa Polri di bawah Jenderal Sigit telah banyak membantu pesantren, baik dalam bentuk dukungan sosial maupun simbolik kebangsaan.

“Terima kasih Pak Kapolri atas bantuannya selama ini. Kami merasa sangat diperhatikan, dan itu menunjukkan bahwa negara hadir melalui Polri,” ucap KH Adib dalam sambutannya.

Haul yang berlangsung khidmat ini juga dihadiri oleh tokoh nasional seperti Ketua MPR RI Ahmad Muzani dan Wakil Menteri Ketenagakerjaan Immanuel Ebenezer Gerungan. Acara diisi dengan pembacaan doa, ayat suci, serta pembacaan lagu kebangsaan sebagai simbol sinergi antara nilai agama dan semangat kebangsaan.

Menutup acara, KH Adib menyampaikan pesan moral dan spiritual kepada para tamu. “Kami di sini hanya menitipkan bangsa dan negara. Kami percaya, selama kepemimpinan tetap mengedepankan nilai-nilai moral dan keagamaan, negeri ini akan tetap damai dan bersatu.”

Dukungan dan apresiasi para tokoh agama ini menjadi cerminan pentingnya pendekatan humanis dalam strategi keamanan nasional. Di tengah tantangan zaman, hubungan erat antara ulama dan aparat negara menjadi fondasi kuat dalam menjaga ketahanan sosial dan moral bangsa.

Berkomentarlah dengan baik dan bijak menggunakan facebook