PapuaOne.com – Penundaan kunjungan dinas Presiden RI Prabowo Subianto ke Tiongkok dinilai sudah tepat dalam menyikapi dinamika politik nasional saat ini yang sedang memanas. Hal ini dikatakan Direktur Eksekutif Lingkar Madani (LIMA) Ray Rangkuti.
Menurut Ray Rangkuti, Prabowo bukan berniat negosiasi dagang ketika berangkat ke Tiongkok, sehingga keberangkatan Kepala Negara bisa ditunda demi menyelesaikan gejolak nasional.
“Saya kira langkah yang tepat yang dilakukan oleh Presiden Prabowo,” kata Ray, Minggu (31/8/2025).
“Sebab, kalau dilihat aksi-aksi hari ini, ini agak sulit diprediksi. Agak sulit ini sebetulnya apa dan mau ke mana begitu, ya,” sambung Ray.
Toh, lanjut dia, Prabowo tidak bisa melepaskan tanggung jawab kepada Wapres RI Gibran Rakabuming Raka untuk menyelesaikan permasalahan nasional akhir Agustus 2025.
Masalah nasional menjadi tanggung jawab Gibran jika Prabowo memutuskan berangkat ke China.
Menurut Ray, Gibran tidak bakal bisa menyelesaikan masalah nasional seperti rentetan demonstrasi pada Agustus ini.
“Wapres kita ini belum terlatih untuk urusan-urusan begini,” ungkap dia.
Ray menganggap Gibran sampai saat ini sebatas menyelesaikan problem sektor kecerdasan buatan atau artificial intellegence (AI).
“Kalau disuruh menengani AI, sih, dia mungkin bisa begitu. Kalau itu mungkin dia punya pengalaman,” ungkapnya.
Berkomentarlah dengan baik dan bijak menggunakan facebook