PapuaOne.com – TNI AD terkendala dalam mengawasi jalur masuk senjata ilegal ke Indonesia karena wilayah, darat, laut, dan udara Indonesia sangat luas. Demikian dikatakan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Maruli Simanjuntak merespons informasi adanya penyelundupan senjata yang dilakukan warga negara Australia kepada Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) atau Organisasi Papua Merdeka (OPM).
KSAD Jenderal Maruli Simanjuntak menyampaikan, jajarannya masih menelusuri informasi ada orang negeri Kanguru yang ditangkap otoritas berwenang.
“Nanti kita coba, apakah itu masuknya dari laut, udara, darat. Ya kita evaluasi teruslah,” kata Jenderal Maruli Simanjuntak kepada awak media setelah mengikuti rapat tertutup dengan Komisi I DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (16/9/2025).
Jenderal Maruli Simanjuntak mengakui, walau demikian, mantan Pangkostrad tersebut memastikan akan berupaya mencari tahu kebenaran informasi pasokan senjata dari Australia ke KKB atau OPM tersebut.
Dua pelaku penyelundupan senjata dan amunisi dari Australia ke KKB atau OPM akan disidangkan di Pengadilan Magistrate Brisbane pada 17 Oktober 2025. Para tersangka adalah seorang pria dari Queensland berusia 44 tahun dan pria asal New South Wales (NSW) berusia 64 tahun.
Pengadilan Australia, sebelumnya telah mendakwa kedua orang itu atas penyelundupan senjata dan amunisi untuk Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB), yang merupakan sayap militer KKB. Sayangnya, Polisi Federal Australia (AFP) tidak mengungkapkan identitas kedua pelaku penyelundupan itu.
Berkomentarlah dengan baik dan bijak menggunakan facebook