PapuaOne.com – Pernyataan eks Kepala Badan Intelijen (BIN) AM Hendropriyono dan Presiden Prabowo Subianto soal dalang aksi kerusuhan demonstrasi pada Agustus kemarin adalah antek asing dibantah Tokoh Gerakan Nurani Bangsa, Alissa Wahid.

Dengan tegas Alissa Wahid menyatakan tidak sependapat dengan pernyataan kedua orang itu. Hal ini ia sampaikan dalam salah satu program TV swasta, pada Rabu (10/9/2025).

“Yang mengadu domba itu siapa?,” tanya Alissa.

Lebih dalam, Alissa Wahid mengajak semua pihak untuk melihat sejumlah realita yang terjadi sebelum terjadinya aksi demonstrasi pada akhir Agustus 2025.

“Kita lihat realitanya saja, rakyat hidup susah itu realita atau narasi-narasi yang dibuat oleh asing. Undang-undang yang dibuat sembunyi-sembunyi dalam waktu cepat untuk kepentingan penguasa itu realita atau narasi dari asing,” beber Alissa.

“Polisi brutal pada demonstran atau bahkan pada rakyat biasa dalam misalnya perebutan tanah untuk kepentingan pengusaha, itu realita atau narasi yang dibuat-buat oleh asing untuk menyerang Indonesia. PBB naik ugal-ugalan itu narasi yang dibuat oleh asing atau realita,” sambung dia.

Selain itu, Alissa juga menyoroti perihal bagaimana anggota DPR dalam merespons apa yang dialami rakyat.

Putri Presiden keempat Abdurrahman Wahid atau Gus Dur itu berpendapat, bahwa anggota DPR tidak hidup pada ruang masyarakat dan bersikap sangat pongah.

“Jadi kalaupun tidak ada antek-antek asing atau tidak ada campur tangan asing. Apakah benar kita akan menuju Indonesia yang besar, yang maju itu tadi kalau ini masih diterus-teruskan. Saya justru khawatir dengan pandangan pak presiden dan jajarannya,” ujarnya.

Sebelumnya, Presiden Prabowo dan AM Hendropriyono sempat menyampaikan bahwa aksi demonstrasi yang terjadi ada campur tangan asing.

“(Dalangnya) Dari luar. Dari luar. Orang yang dari luar hanya menggerakkan kaki tangannya yang ada di dalam,” ujar Hendropriyono di Kompleks Istana Kepresidenan, Kamis lalu (28/8/2025).

Berkomentarlah dengan baik dan bijak menggunakan facebook