PapuaOne.com – Anggaran Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Papua Barat Daya maupun KONI Kota Sorong dipertanyakan Manajer Tim Karate Forki Provinsi Papua Barat Daya, Herry Korano.
Pertanyaan itu muncul karena Herry Korano menilai anggaran tersebut tidak transparan dalam mendukung cabang olahraga (Cabor).
“Saya pertanyakan dana KONI Provinsi PBD dan Kota Sorong untuk semua cabang olahraga. Pasalnya, banyak kalender ivent olahraga baik di tingkat Kejurda maupun Kejurnas, semua atlet dari berbagai Cabor absen dan tidak mengikuti ivent yang sudah menjadi agenda KONI pusat,” ungkap Herry Korano kepada wartawan, Senin (15/9/2025).
Herry menegaskan, hingga kini pemerintah daerah hanya sebatas menyampaikan janji melalui media bahwa perhatian akan diberikan kepada KONI, namun kenyataannya belum dirasakan oleh para atlet.
Ia mencontohkan, pada Oktober mendatang akan digelar Kejuaraan Nasional Karate di Kudus, namun atlet Papua Barat Daya masih dirundung ketidakpastian.
“Para atlet menanyakan kepada saya, apakah nanti mereka bisa ikut ivent tersebut. Jujur saya merasa kesulitan karena anggaran persiapan keberangkatan sama sekali belum ada,” ujarnya dengan nada kecewa.
Lebih jauh Herry menekankan bahwa pemerintah daerah seharusnya hadir langsung dan berinteraksi dengan para atlet muda yang memiliki prestasi dan talenta.
Menurutnya, tanpa dukungan nyata, potensi besar para atlet dikhawatirkan terabaikan dan justru bisa terjerumus pada hal-hal negatif.
“Kalau anak-anak ini sibuk dengan kegiatan olahraga, otomatis nama baik pemerintah daerah akan terangkat. Selain itu, hal-hal negatif juga bisa ditekan. Jadi mereka butuh dukungan nyata, bukan hanya janji,” tambahnya.
Sebagai langkah awal, Herry Korano menyampaikan bahwa dalam beberapa hari ke depan pihaknya bersama Tim Karate Forki akan menggelar rapat internal guna mempersiapkan segala sesuatu sebelum bertemu dengan Pemerintah Daerah Papua Barat Daya dan Kota Sorong. ***
Berkomentarlah dengan baik dan bijak menggunakan facebook