PapuaOne.com – TNI memastikan tidak ada lagi penambahan pasukan untuk tugas pengamanan para tenaga kesehatan yang tengah mendapat ancaman penyerangan dari Organisasi Papua Merdeka (OPM). Kapendam Cenderawasih Kolonel Infanteri Candra Kurniawan, pada Minggu (27/7/2025).

“Saya pastikan Kodam XVII Cenderawasih tidak menambah pasukan TNI yang akan melindungi dokter,” kata Kapendam Cenderawasih.

Dia mengatakan pengamanan akan dilakukan oleh prajurit militer yang masih bertugas di daerah konflik bersenjata di Papua. Menurut dia, pengamanan dokter ini bagian dari tugas TNI untuk melindungi masyarakat dari ancaman.

Candra menyebut bahwa tenaga kesehatan dan dokter yang bertugas di Papua merupakan masyarakat sipil, bukan bagian dari aparat militer. Karena itu, kata dia, mereka harus mendapatkan perlindungan dari ancaman penyerangan kelompok separatis itu.

“TNI akan melindungi masyarakat, salah satunya dokter dan tenaga kesehatan lainnya,” ucap dia.

Candra mengatakan instansi pertahanan negara itu telah melakukan berbagai langkah mitigasi untuk melindungi masyarakat, termasuk dokter di daerah rawan Papua. Salah satunya dengan memonitoring kegiatan dokter dan rumah sakit dari ancaman OPM.

“Kami juga berkomunikasi sekaligus mengedukasi masyarakat dengan mensosialisasikan pentingnya kehadiran dokter dan rumah sakit,” kata Candra.

Baru-baru ini Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) mengumumkan akan menyerang dokter-dokter di rumah sakit yang ada di wilayah konflik bersenjata. Juru bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom, menuduh dokter-dokter itu bukan tenaga kesehatan sipil tapi aparat militer Indonesia.

“Mereka bukan lagi tenaga kesehatan sipil melainkan aparat militer Indonesia yang ditugaskan di Papua oleh Presiden Prabowo Subianto,” ujar dia dalam keterangan resmi pada Sabtu, 26 Juli 2025.

Peringatan dari TPNPB-OPM itu disampaikan untuk menanggapi kerja sama antara Kementerian Kesehatan Indonesia dan Kementerian Pertahanan Indonesia. Kedua kementerian itu sepakat akan melibatkan TNI untuk melakukan pembangunan rumah sakit, penyediaan tenaga kesehatan, dan pengamanan rumah sakit di Tanah Papua.

Sebby mengklaim pasukan TPNPB di 36 komando daerah pertahanan di Papua akan melakukan serangan kepada dokter-dokter di rumah sakit yang berada di wilayah konflik. Menurut Sebby, dokter-dokter bukan lagi warga sipil, tapi aparat militer.

Meski begitu, Sebby meminta dokter asal Papua untuk membantu perjuangan TPNPB-OPM. Selain itu, Sebby meminta masyarakat Papua untuk berhenti mengonsumsi nasi, mie, hingga makanan siap saji. Dia meminta masyarakat Papua kembali berkebun.

Berkomentarlah dengan baik dan bijak menggunakan facebook